Jika disuruh memilih yang pasti atau yang ragu seharusnya lebih baik memilih yang pasti
Jika disuruh memilih menunggu atau yang langsung seharusnya lebih baik yang langsung
Jika disuruh memilih yang jauh atau yang dekat seharusnya lebih baik yang dekat
Jika disuruh memilih melihat matahari terbit dari timur atau dari barat seharusnya lebih baik melihat matahari terbit dari timur
Jika disuruh memilih bahagia karena senang atau bahagia karena berkorban seharusnya lebih baik memilih bahagia karena senang
Jika disuruh memilih kehujanan atau berteduh seharusnya lebih baik memilih berteduh
Jika disuruh memilih aman atau penuh lika-liku tantangan seharusnya lebih baik memilih aman
Tapi semua itu hanya seharusnya... Tak selamanya yang tak biasa menjadi sesuatu yang kurang baik. Atau mungkin dari yang tak biasa bisa tercipta sesuatu yang jauh lebih baik dari yang biasa.
Tak selamanya semua sesuai ekspektasi. Karena tak jarang realita berlari menjauhi ekspetasi.
Tak selamanya yang aneh akan menjadi aneh. Tak selamanya yang baik menurut suatu tolak ukur, menjadi baik juga menurut tolak ukur yang lain.
Dinamis. Berkembang. Diluar dugaan. Hidup.
Begitu juga kamu. Kamu adalah salah satu hal di dunia ini yang tak biasa. Yang hingga kini ku tak ketahui mengapa kamu seakan-akan menjadi pusat rotasi dari milyaran molekul dalam hati.
Kamu adalah realita yang tak pernah ku ekspektasikan sebelumnya. Hingga kini kamu menjadi realita dimana aku terus berekspektasi agar kau menjadi realita selamanya.
Kamu adalah manusia aneh yang pernah ada dalam ceritaku. Hingga keanehan itu bagai candu. Seakan-akan keanehan itu menjadi hal unik yang tak akan kutemukan pada yang lain.
Kedinamisan dinamika kehidupan tak membuat milyaran molekul hati ini berpindah mencari pusat rotasi yang baru. Bahkan terus berkembang diluar dugaan. Hingga membentuk suatu rasa sayang yang hidup dalam sanubari dan terus tumbuh menjadi sesuatu yang sangat indah.
Aku menyayangimu tanpa alasan.

0 comments:
Post a Comment